Npm : 22210953
Kelas : 4 EB 18
J1. Jelaskan Faktor-faktor yang menentukan intensitas etika dan dari
keputusan?
Jawab : enam
karakteristik telah diidentifikasi sebagai hal yang relevan dalam menentukan
intensitas masalah: besarnya kerugian, konsensus tentang kesalahan, kemungkinan
kerugian, kecepatan akibatnya, jarak terhadap korban, dan konsentrasi akibat.
Keenam faktor itu menentukan seberapa pentingnya masalah etika bagi seseorang.
Dengan mengikuti pedoman itu, semakin besar jumlah orang yang dirugikan,
semakin besar kesepakatan bahwa suatu perbuatan itu jahat, semakin tinggi
kemungkinan bahwa tindakan itu akan menimbulkan kerugian, semakin pendek jarak
waktu akibat tindakan itu akan dirasakan, semakin dekat orang merasa menjadi
korban tindakan itu, semakin besar intensitas masalah tersebut. Ketika masalah
etika penting―yaitu, semakin kuat masalah itu―semakin besar kita akan berharap
para manajer berlaku secara etis.
Sumber : http://nusando.blogspot.com/2009/01/etika-manajerial.html
2. Jelaskan prinsip-prinsip pengambilan
keputusan yang etis!
Jawab:
Pada
prinsipnya dalam proses pengambilan keputusan selalu ada dua tahapan yang di
alami, yaitu tahap sebelum keputusan diambil, dan tahap mengambil keputusan.
Dalam tahap sebelum pengambilan keputusan ini seseorang harus melakukan
analisis yang rasional dan penuh kesadaran moral agar keputusan yang diambil
hasilnya setepat dan sebaik mungkin. Yang dibutuhkan dalam hal ini adalah sikap
terbuka yang berarti bersedia dikritisi pendapatnya, dan mencari informasi yang
seluas-luasnya tentang faktor-faktor yang dapat mempengaruhi keputusannya,
antara lain adalah faktor:
-
Sosial
-
budaya
-
Kemajuan ilmu dan teknologi
-
Isu
-
isu hukum
-Keterlibatan
konsumen dalam pelayanan kesehatan.
Selanjutnya,
setelah mendapatkan semua informasi dan masukan, keyakinan atau kecenderungan
yang timbul haruslah ditimbang menggunakan prinsip-prinsip dasar moral. Apakah
keyakinannya sudah memenuhi kaidah prinsip-prinsip dasar moral tersebut. Dalam
tahap mengambil keputusan, seseorang tinggal memilih salah satu dari beberapa
alternatif yang muncul. Apakah keputusan itu pasti benar?, jawabannya belum
tentu, karena keyakinan seseorang belum tentu benar. Kalau kemudian terlihat
bahwa keputusannya itu ternyata tidak tepat, misalnya ternyata merugikan orang
lain, pengambilan keputusan itu tidak dapat dipersalahkan. Yang dapat
dipersalahkan secara moral adalah kalau persiapan keputusan itu kurang teliti,
atau kurang terbuka, atau mudah terpengaruh pendapat orang lain. Jadi kesalahan
moral terletak pada tahap persiapan, atau tahap sebelum mengambil keputusan.
Sumber:
33. Jelaskan
suap (bribery) merupakan sebuah tindakan yang tidak etis dengan memberikan
sebuah contoh. ( contoh perorangan berbeda )
Bribery adalah
suatu tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau sekelompok orang dengan
memberikan imbalan kepada pihak lain dengan maksud mendapatkan apa yang
diinginkan. Bribery bisa disebut juga dengan penyuapan. Bribery
merupakan tindakan yang tidak etis sama sekali.
Contohnya adalah ketika seorang calon kepala desa yang ingin
memenangkan pemilihan sebagai kepala desa,ia menyuap atau memberikan para warga
sejumlah barang, yang tujuan diberikan barang tersebut agar dapat memberikan
dukungan atau suara kepada si calon kepala desa tersebut.
Sumber :
http://jefryandica.blogspot.com/2012/10/pengertian-bribery-dan-contoh-kasusnya.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar